Sidang Kedua, Pengadilan Tipikor Dipenuhi Dalmas Bersenjata Lengkap.

Setelah gagal digelar sidang perdana, senin (20/5) sidang ditunda hari kamis (23/5).  Pada sidang kedua ini, terdapat fenomema yang  menggelikan sekaligus menakutkan. Kenapa menggelikan, karena sebelum sidang digelar di depan Pengadilan Tipikor juga digelar  Pasukan Dalmas dengan  senjata lengkap disertai dengan srikandi-srikandi Polwan yang cantik-cantik. Memang Lucu tapi menakutkan .

Fenomena tersebut mungkin sebagai antisipasi datangnya ribuan Warga Pabelan dan elemen-elemen masyarakat yang setia kepada Bapak Margono. Pada hari Senin (20/5) Warga Pabelan dan elemen-elemen masyarakat datang ke Gedung Pengadilan Tipikor  dengan berbis-bis dan bermobil-mobil . Mereka memenuhi halaman gedung Pengadilan Tipikor Semarang untuk menyapaikan hakekat siapakah Margono Hadi, Konspirasi besar dibalik kasus yang meninmpanya. Tidak hanya itu, mereka menginginkan Bapak Margono Hadi kembali ditengah-tengah mereka kembali. Memimpin Desa Pabelan dengan Martabat dan keadilan.

Warga Pabelan adalah warga yang memiliki norma dan kesopanan. Warga Pabelan tidak akan marah, kalau mereka tidak ditampar. Warga Pabelan tidak akan teriak, kalau mereka tidak dicubit. Warga Pabelan tidak akan berontak, kalau mereka tidak diinjak. Kami marah, teriak dan berontak karena Kepala Desa kami  Margono Hadi  ditampar, dicubit dan diinjak
.
Kepada Bapak Polisi dan aparatur penegak hukum, kami semua adalah warga negara yang taat. Kami tidak akan berbuat kerusakan dan anarkisme. Kami bergerak hanya untuk  mendapatkan keadilan, keadilan yang dijunjung dari hati nurani. Bukan keadilan yang ternodai oleh rekayasa politik dan penguasa.  Kami bergerak hanya untuk melawan kedzaliman, kedzaliman  yang membuat rakyat sengsara. Kedzaliman yang membuat kegelapan di akhirat.